Istilah “Big Data†pertama kali muncul pada sebuah publikasi ilmiah resmi tahun 1997 di sebuah paper ilmiah NASA. Big data digunakan untuk memberi penamaan pada volume data yang semakin besar, beragam dan kompleks yang tidak mudah dikelola oleh praktik pengelolaan data secara tradisional.
Ketika transformasi digital mulai bekembang pesat, big data muncul sebagai kunci utama untuk melalui proses tersebut. Sehingga para pemimpin dan pembuat keputusan menggunakan data untuk menemukan cara baru agar dapat berinteraksi dan memahami kebutuhan pelanggan. Hasil analisis big data digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan tepat, mempercepat inovasi, dan mendorong pertumbuhan untuk keunggulan yang kompetitif.
Melalui perkembangan teknologi, berbagai perusahaan memiliki keluhan tentang banyaknya data yang dimiliki. Dalam beberapa kasus, big data dapat menghambat transformasi digital, terutama jika datanya tidak didukung oleh program tata kelola data yang solid. Perusahaan tidak bisa begitu saja memiliki akses ke lebih banyak data tanpa pengelolaan, pengoperasian dan keamanan data yang tepat.
Pada sisi lain, transformasi digital hadir sebagai bagian dari upaya organisasi untuk memanfaatkan asset data yang terus bertambah dengan sebaik-baiknya. Transformasi digital adalah tentang bagaimana mengubah perusahaan untuk mendasarkan semua keputusan pada data. Sehingga bila disimpulkan big data adalah kemampuan untuk menyimpan semua data yang tersedia dan dapat diproses atau dikonsumsi oleh perusahaan.
Adanya big data dalam transformasi digital dapat menjadi solusi terbaik dalam penyelesaian masalah, pengambilan keputusan bahkan memprediksi peluang di masa yang akan datang. Big data yang dikelola dengan baik akan memberikan pemahaman yang lebih baik juga tentang proses bisnis, pelanggan, dan pasar.